6 Mei 2013

METEOR


Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfera bumi lazim disebut sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan planet Venus dapat disebut sebagai bolide

Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crator.

Berdasarkan asal-usulnya, meteor dibedakan menjadi tiga jenis, yakni:

1.     Meteorid Asteroidal/keplanetan: Berasal dari pecahan asteroida, orbit elips dengan periode pendek, terjadinya sewaktu-waktu atau sporadis (tidak memiliki pola periode tertentu). Asteroida adalah planet kecil/minor dengan ukuran hanya beberapa km, paling banyak dijumpai antara orbit mars dan jupiter. Jika benda-benda kecil ini terjebak masuk dalam atmosfer bumi, maka benda tersebut akan terbakar (kerana bergesekan dengan atmosfera) dan memunculkan fenomena meteor.

2.    Meteorid Kekometan: Berasal dari hancuran komet dengan orbit elips yang sangat pipih dan sering berimpit dengan orbit bekas komet tertentu. Bila bumi memotong orbit kelompok meteorid ini akan terjadi hujan meteor. Hal ini kerana jumlah meteorida yang begitu banyak. Meteor jenis ini dapat diramal kemunculannya.

3.    Meteorid Parabolis: Benda kecil yang asal mulanya belum diketahui, tetapi masuk anggota tata surya. Orbitnya mungkin terganggu oleh planet lain, sehingga masuk dalam atmosfera bumi, terbakar dan jadilah fenomena meteor.

Sejatinya setiap hari bumi kita selalu dimasuki oleh benda asing dan menyebabkan terjadinya meteor. Namun kebanyakan, meteorid tersebut telah hancur menjadi debu sebelum sampai di permukaan bumi. Hal ini kerana sejatinya atmosfera kita merupakan perisai yang luar biasa sehingga menyelamatkan bumi dari jatuhnya berbagai benda asing.

Hal ini berbeda dengan bulan, atau planet-planet lain yang tidak beratmosfir, hampir setiap hari “mereka” terkena jatuhan benda asing, maka di bulan banyak ditemui kawah.

Tapi kenapa dalam beberapa hari ini kita disuguhi fenomena meteor yang merusak? Kejadian jatuhnya meteor yang masih dalam bentuk bongkahan batu hingga di permukaan bumi, bukanlah peristiwa aneh. Dalam sejarah astronomi ,hal itu sudah biasa terjadi. Hal ini kerana ukuran asteroida yang masuk ke permukaan bumi cukup besar, sehingga atmosfera tidak mampu untuk menghancurkannya secara keseluruhan menjadi debu-debu meteor. Akibatnya, benda asing tersebut jatuh di atas permukaan bumi masih dalam bentuk bongkahan. Peristiwa semacam ini memang memiliki kecendrungan merusak, apalagi jika kejadiannya di daerah pemukiman.
 
 

0 ulasan:

Catat Ulasan